Menurut dokter spesialis penyakit dalam, mengompol bukanlah kondisi yang wajar bagi lansia. Mengompol atau inkontinensia urin dapat terjadi pada orang dewasa, termasuk lansia, namun hal ini seharusnya tidak dianggap sebagai sesuatu yang biasa terjadi pada usia lanjut.
Inkontinensia urin pada lansia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti melemahnya otot-otot panggul, gangguan pada kandung kemih, atau kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penyakit prostat. Selain itu, faktor psikologis dan lingkungan juga dapat mempengaruhi kondisi inkontinensia urin pada lansia.
Dokter spesialis penyakit dalam menekankan pentingnya untuk segera mencari bantuan medis jika seseorang mengalami masalah inkontinensia urin, termasuk lansia. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup penderita, namun juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Pengobatan untuk inkontinensia urin pada lansia dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan antara lain terapi fisik, penggunaan alat bantu, perubahan gaya hidup, atau pengobatan medis. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi masing-masing.
Selain pengobatan, perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengurangi risiko inkontinensia urin pada lansia. Menjaga berat badan ideal, melakukan olahraga teratur, dan menjaga pola makan sehat dapat membantu menjaga kesehatan kandung kemih dan otot-otot panggul.
Dengan perawatan yang tepat dan dukungan dari tenaga medis, inkontinensia urin pada lansia dapat diatasi atau setidaknya dikendalikan sehingga penderita dapat tetap menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman dan bermartabat. Jadi, jangan anggap remeh jika ada lansia yang mengalami masalah inkontinensia urin, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.