Angka penyakit jantung bawaan pada bayi di Indonesia masih tinggi

Angka penyakit jantung bawaan pada bayi di Indonesia masih tinggi

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada struktur jantung yang sudah ada sejak bayi lahir. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pada aliran darah, yang dapat mengakibatkan berbagai komplikasi serius jika tidak segera diobati. Di Indonesia, angka kejadian penyakit jantung bawaan pada bayi masih cukup tinggi, meskipun sudah ada upaya untuk mencegah dan mengobati penyakit ini.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 8 dari setiap 1000 bayi yang lahir di Indonesia mengalami kelainan jantung bawaan. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Penyebab penyakit jantung bawaan pada bayi sendiri bisa bermacam-macam, mulai dari faktor genetik, faktor lingkungan, hingga infeksi yang dialami oleh ibu selama kehamilan.

Penyakit jantung bawaan pada bayi dapat menimbulkan berbagai gejala yang berbeda-beda, tergantung dari jenis kelainan yang dialami. Beberapa gejala yang umumnya muncul adalah napas pendek, kesulitan makan, kulit berwarna kebiruan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang lambat. Jika tidak segera diobati, penyakit jantung bawaan pada bayi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, stroke, atau bahkan kematian.

Untuk mencegah dan mengobati penyakit jantung bawaan pada bayi, penting bagi para orangtua untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin selama kehamilan. Dokter akan melakukan tes untuk mendeteksi adanya kelainan jantung pada bayi, dan memberikan penanganan yang sesuai jika ditemukan kelainan. Selain itu, perhatian yang ekstra juga diperlukan dalam memberikan perawatan dan nutrisi yang baik bagi bayi yang telah didiagnosis mengalami penyakit jantung bawaan.

Dengan upaya yang terpadu antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, diharapkan angka penyakit jantung bawaan pada bayi di Indonesia dapat terus ditekan. Edukasi mengenai pentingnya pencegahan dan penanganan penyakit jantung bawaan juga perlu terus disosialisasikan, agar semua pihak dapat bekerja sama untuk melindungi kesehatan jantung bayi-bayi kita. Semoga dengan kesadaran dan kerja sama yang baik, kita dapat mengurangi angka kejadian penyakit jantung bawaan pada bayi di Indonesia.