Perjalanan ibadah haji adalah salah satu momen yang paling dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, perjalanan ini juga tidak terlepas dari berbagai tantangan, salah satunya adalah serangan panas yang bisa mengganggu kenyamanan dan kesehatan jamaah.
Serangan panas atau heatstroke merupakan kondisi dimana tubuh kehilangan kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang terpapar suhu panas yang tinggi untuk waktu yang lama. Selama ibadah haji, jamaah seringkali terpapar suhu panas yang tinggi karena harus berjalan jauh, berada di tempat-tempat terbuka, dan melakukan aktivitas fisik yang cukup berat.
Untuk itu, perdokhi memberikan beberapa kiat agar jamaah dapat terhindar dari serangan panas selama ibadah haji. Pertama, pastikan untuk selalu membawa air minum yang cukup. Kehilangan cairan tubuh bisa menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan risiko terkena panas. Selalu minum air putih secara teratur untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Kedua, hindari terlalu lama berada di bawah sinar matahari langsung. Jika memungkinkan, cobalah untuk menghindari berada di luar ruangan saat suhu panas mencapai puncaknya. Gunakan pelindung matahari seperti topi atau payung untuk melindungi diri dari paparan sinar UV yang berbahaya.
Ketiga, kenali tanda-tanda serangan panas seperti pusing, lemas, mual, dan kulit yang terasa panas. Jika merasakan gejala-gejala tersebut, segera cari tempat yang teduh dan istirahat sejenak. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari petugas medis atau relawan haji jika kondisi semakin memburuk.
Dengan memperhatikan kiat-kiat di atas, diharapkan jamaah dapat terhindar dari serangan panas selama ibadah haji dan tetap menjalankan ibadah dengan kesehatan yang baik. Semoga perjalanan ibadah haji kali ini menjadi pengalaman yang berharga dan membawa berkah bagi kita semua. Aamiin.